Subhanallah! Selamatkan Pengungsi Rohingya di Laut Aceh Harumkan Indonesia di Mata Dunia.
Aksi heroik ditunjukkan warga Desa Lancok, Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara. Mereka menyelamatkan 94 pengungsi Rohingya yang telantar di lautan pada Kamis sore (25/6). Tindakan yang dilakukan warga Aceh ini harumkan Indonesia di mata dunia.
Sejak Selasa (22/6), 94 pengungsi Rohingya terombang-ambing di perairan Seunuddon, Aceh Utara. Sebelum melakukan evakuasi, warga lokal sempat mengirimkan bantuan berupa makanan dan obat-obatan. Akhirnya, pada Kamis sore, warga dibantu Pemda setempat dan Basarnas menarik kapal motor yang ditumpangi warga Rohingya itu ke daratan.
Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib mengaku sudah memanggil seluruh pimpinan kantor dan Muspida plus untuk rapat gabungan. Dalam rapat itu disepakati seluruh warga Rohingya ditampung sementara di Kantor Imigrasi Lhokseumawe. “Untuk itu kita meminta pihak UNHCR dan kantor Imigrasi untuk terus berkoordinasi agar penanganan terhadap pengungsi Rohingya dapat terlaksana dengan baik,” kata Thaib, kemarin.
Langkah warga dan Pemda Aceh Utara tersebut diapresiasi Kepala Perwakilan UNHCR di Indonesia Ann Maymann. Menurutnya, penyelamatan jiwa harus selalu menjadi prioritas utama. “Kami memuji pihak otoritas di Indonesia yang telah mengizinkan kelompok pria, wanita dan anak yang rentan ini untuk mendapat keselamatan,” ujar Maymann.
Sudah sewajarnya, beber Maymann, negara Asia Tenggara meletakkan sikap bersama terhadap isu Rohingya, agar tindakan biadab pemerintah Myanmar terhadap mereka segera diakhiri. “Banyak sudah pertemuan dan persidangan yang membincangkan isu Rohingya, tetapi tiada jalan penyelesaian yang konkret terhadap isu ini, sehingga pengungsi terus membanjiri negara tetangga,” sebutnya.
Kejadian ini pun menjadi perhatian pemerintah pusat. Kementerian Luar Negeri menyatakan keputusan tersebut atas dasar kemanusiaan. Sebab kondisi para pengungsi memprihatinkan dan membahayakan jiwa mereka. Fokus utama sekarang adalah pemenuhan kebutuhan dasar, pemberian penampungan sementara, dan pelayanan kesehatan.
Selain itu, Kemenlu menyebut pemerintah tengah menyelidiki dugaan perdagangan manusia terhadap para pengungsi Rohingnya. “Otoritas Indonesia juga tengah menyelidiki kemungkinan adanya unsur penyelundupan manusia sehingga migran ireguler tersebut menjadi korban. Penyelundupan manusia adalah kejahatan yang harus dihentikan dan memerlukan kerja sama kawasan dan internasional,” demikian keterangan yang dilansir dari situs resmi Kemenlu, Jumat (26/6).
Anggota Komisi I DPR Fraksi Nasdem, Willy Aditya mendukung upaya Kemenlu menyelidiki pidana perdagangan orang yang melibatkan korban warga Rohingnya. Menurutnya, langkah penyelidikan yang digagas Kemenlu harus dilakukan serius bersama aparat penegakan hukum lainnya.
“Kita tahu apa yang terjadi di Myanmar dengan warga Rohingnya ini. Bisa jadi keputusan melarikan diri atau mengungsi ini justru dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Kita tidak bisa tinggal diam begitu saja. Keputusan satu pihak bisa jadi lahan bisnis pihak lain. Ini yang harus diselidiki,” katanya, kemarin.
Dia menegaskan, selain soal penyelidikan kemungkinan TPPO, pemerintah Indonesia juga perlu menangani masalah sosial yang mungkin terjadi. Hal ini, menurutnya, penting untuk segera ditangani. “Ada masalah sosial yang harus ditangani. Kebutuhan pokok mereka, tempat tinggal, keamanan dan kebersihan juga harus disiapkan. Kemensos harus turun tangan, kalau perlu inisiasi kerja sama dengan badan-badan internasional, segera lakukan. Jangan sampai orang-orang Rohingnya ini terbengkalai,” tegasnya.
Terlepas dari pro dan kontra yang terjadi, warga dunia Maya ramai-ramai memuji aksi kemanusiaan yang dilakukan warga dan Pemda Aceh Utara. “MENGHARUKAN... Warga Aceh Selamatkan Pengungsi Rohingya Yang Terdampar, Warga Patungan Beri Makan,” cuit akun @mas_piyuuu. “Masya Allah Aceh emang Istimewa. Top,” timpal @VivinErman. Akun @Faridahrayanii_ juga ikut mengomentari twit @mas_piyuu. “Aceh luar biasa, mengedepankan rasa kemanusiaan,” sebutnya.
Apresiasi juga ditunjukkan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono. “Apresiasi kepada masyarakat Aceh, yg membantu hampir 100 pengungsi Rohingya yg terdampar di perairan Sumatera, karena kapalnya rusak. Sekitar 30 orang adalah anak-anak. Inilah adalah wujud spontanitas bantuan kemanusiaan,” ungkap AHY di Twitter pribadinya @AgusYudhoyono.
Sejak Selasa (22/6), 94 pengungsi Rohingya terombang-ambing di perairan Seunuddon, Aceh Utara. Sebelum melakukan evakuasi, warga lokal sempat mengirimkan bantuan berupa makanan dan obat-obatan. Akhirnya, pada Kamis sore, warga dibantu Pemda setempat dan Basarnas menarik kapal motor yang ditumpangi warga Rohingya itu ke daratan.
Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib mengaku sudah memanggil seluruh pimpinan kantor dan Muspida plus untuk rapat gabungan. Dalam rapat itu disepakati seluruh warga Rohingya ditampung sementara di Kantor Imigrasi Lhokseumawe. “Untuk itu kita meminta pihak UNHCR dan kantor Imigrasi untuk terus berkoordinasi agar penanganan terhadap pengungsi Rohingya dapat terlaksana dengan baik,” kata Thaib, kemarin.
Langkah warga dan Pemda Aceh Utara tersebut diapresiasi Kepala Perwakilan UNHCR di Indonesia Ann Maymann. Menurutnya, penyelamatan jiwa harus selalu menjadi prioritas utama. “Kami memuji pihak otoritas di Indonesia yang telah mengizinkan kelompok pria, wanita dan anak yang rentan ini untuk mendapat keselamatan,” ujar Maymann.
Sudah sewajarnya, beber Maymann, negara Asia Tenggara meletakkan sikap bersama terhadap isu Rohingya, agar tindakan biadab pemerintah Myanmar terhadap mereka segera diakhiri. “Banyak sudah pertemuan dan persidangan yang membincangkan isu Rohingya, tetapi tiada jalan penyelesaian yang konkret terhadap isu ini, sehingga pengungsi terus membanjiri negara tetangga,” sebutnya.
Kejadian ini pun menjadi perhatian pemerintah pusat. Kementerian Luar Negeri menyatakan keputusan tersebut atas dasar kemanusiaan. Sebab kondisi para pengungsi memprihatinkan dan membahayakan jiwa mereka. Fokus utama sekarang adalah pemenuhan kebutuhan dasar, pemberian penampungan sementara, dan pelayanan kesehatan.
Selain itu, Kemenlu menyebut pemerintah tengah menyelidiki dugaan perdagangan manusia terhadap para pengungsi Rohingnya. “Otoritas Indonesia juga tengah menyelidiki kemungkinan adanya unsur penyelundupan manusia sehingga migran ireguler tersebut menjadi korban. Penyelundupan manusia adalah kejahatan yang harus dihentikan dan memerlukan kerja sama kawasan dan internasional,” demikian keterangan yang dilansir dari situs resmi Kemenlu, Jumat (26/6).
Anggota Komisi I DPR Fraksi Nasdem, Willy Aditya mendukung upaya Kemenlu menyelidiki pidana perdagangan orang yang melibatkan korban warga Rohingnya. Menurutnya, langkah penyelidikan yang digagas Kemenlu harus dilakukan serius bersama aparat penegakan hukum lainnya.
“Kita tahu apa yang terjadi di Myanmar dengan warga Rohingnya ini. Bisa jadi keputusan melarikan diri atau mengungsi ini justru dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Kita tidak bisa tinggal diam begitu saja. Keputusan satu pihak bisa jadi lahan bisnis pihak lain. Ini yang harus diselidiki,” katanya, kemarin.
Dia menegaskan, selain soal penyelidikan kemungkinan TPPO, pemerintah Indonesia juga perlu menangani masalah sosial yang mungkin terjadi. Hal ini, menurutnya, penting untuk segera ditangani. “Ada masalah sosial yang harus ditangani. Kebutuhan pokok mereka, tempat tinggal, keamanan dan kebersihan juga harus disiapkan. Kemensos harus turun tangan, kalau perlu inisiasi kerja sama dengan badan-badan internasional, segera lakukan. Jangan sampai orang-orang Rohingnya ini terbengkalai,” tegasnya.
Terlepas dari pro dan kontra yang terjadi, warga dunia Maya ramai-ramai memuji aksi kemanusiaan yang dilakukan warga dan Pemda Aceh Utara. “MENGHARUKAN... Warga Aceh Selamatkan Pengungsi Rohingya Yang Terdampar, Warga Patungan Beri Makan,” cuit akun @mas_piyuuu. “Masya Allah Aceh emang Istimewa. Top,” timpal @VivinErman. Akun @Faridahrayanii_ juga ikut mengomentari twit @mas_piyuu. “Aceh luar biasa, mengedepankan rasa kemanusiaan,” sebutnya.
Apresiasi juga ditunjukkan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono. “Apresiasi kepada masyarakat Aceh, yg membantu hampir 100 pengungsi Rohingya yg terdampar di perairan Sumatera, karena kapalnya rusak. Sekitar 30 orang adalah anak-anak. Inilah adalah wujud spontanitas bantuan kemanusiaan,” ungkap AHY di Twitter pribadinya @AgusYudhoyono.